Selasa, 17 November 2009

tugas blog pelaku ekonomi UMKM

PELAKU EKONOMI

UMKM

USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH

MAKANAN ROTI O’GOT DI BEKASI

NAMA : Bagus Hardiyanto

NPM : 30208231

KELAS : 2 DD 04

MATA KULIAH : Ekonomi Pembangunan

ANGKATAN : 2008

UNIVERSITAS GUNADARMA

2009

DAFTAR ISI

Halaman

Daftar Isi …………………………………………………………………… i

Kata Pengantar ……………………………………………………………... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Usaha .....…………………………………… 1

1.2 Struktur Organisasi Usaha...………………………………… 2

1.3Jenis Struktur Usaha…………………………………………. 3

BAB II ASPEK USAHA PERUSAHAAN

2.1 Kegiatan Usaha Perusahaan…….……………………………. 4

2.2 Proses Produksi…………………. …………………………… 6

2.3 Cara Roti O’got ……………………………………………… 7

2.4 Fasilitas Produksi…………………………………………….. 7

2.6 Cara Pendistribusian ………………………………………….. 7

BAB III ASPEK KEUANGAN

3.1 Promosi Penjualan ……………………………………………. 8

3.2 Analisa Dampak Promosi Terhadap Tingkat Penjualan ………. 9-10

3.2 Laporan Laba Rugi ………………………………………………. 11

3.3 Laporan Arus Kas …………………………………………………. 12

BAB IV KESIMPILAN & SARAN

4.1 Kesimpulan……………………………………………. ……….. 13

4.2 Saran ……………………………………………………………. 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman, sehat dan nikmat islam sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan laporan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dimaksudkan untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah ekonomi pembangunan.

Dalam penyusunan laporan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ini penulis mendapat bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak sehingga penulisan laporan Usaha Mikro Kecil Menengah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan penulisan laporan Usaha Mikro Kecil Menengah ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun, agar dalam penyusunan laporan berikutnya akan dapat lebih baik.

Akhir kata dan harapan penulis semoga penyusunan laporan Usaha Mikro Kecil Menengah ini dapat bermanfaaat bagi seluruh pihak yang membaca dan bagi para mahasiswa pada khususnya.

Bekasi, November 2009

Penulis

Bagus H.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Usaha

Salah satu tujuan akhir suatu perusahaan adalah untuk mendapatkan tingkat keuntungan yang maksimal dengan pengorbanan serendah-rendahnya, agar kelangsungan hidup perusahaan dapat terjamin. Untuk mencapai keuntungan yang maksimal sebagian bidang pemasaran menjadi penting dan harus dipelajari dan diterapkan serta salah satu diantaranya adalah factor promosi. Dewasa ini perkembangan masalah ekonomi semakin kompleks dimana untuk menjual barang-barang dan jasa-jasa bukanlah persoalan yang mudah. Hal ini disebabkan barang-barang yang dijual relative lebih banyak dibandingkan dengan permintaan konsumen. Apabila konsumen tidak puas akan produk yang dibeli maka akan dengan mudah pindah ke produksi lain. Pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan sangat penting artinya bagi volume penjualan usaha, dimana kegiatan dimulai dengan penafsiran akan keinginan dan kebutuhan para konsumen baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Dengan menyalurkan barang dan jasa tersebut dari produsen ke konsumen yang diikuti dengan pemberian pelayanan untuk membantu konsumen agar mendapat manfaat dan kepuasan dari barang dan jasa yang mereka beli dan sudah barang tentu dengan tujuan perusahaan untuk memperoleh laba yang banyak.

Usaha pabrik roti ini memiliki merek yang bernama O’got, usaha roti ini didirikan sejak tahun 1999 sampai sekarang ini sudah berjalan sampai 10 tahun. Nama pemiliknya adalah Bapak Arifin Roti ini sangat di sukai atau digemari oleh masyarakat karena rasanya lezat dan bergizi juga tidak mengandung bahan pengawet dan harganya murah terjangkau bagi masyarakat.

Usaha roti ini awal mula berdirinya tidak sebesar toko yang ada sekarang, tapi dahulu masih seukuran sepetak saja. Jumlah produksi dulu juga hanya sekitar 10-20 bungkus roti. Tidak seperti sekarang ini yang telah mencapai 100-1000 roti bungkus.

1.2 Struktur Organisasi Usaha

Usaha ini memiliki 6 orang karyawan yang terdiri dari satu pemilik yang bertanggung jawab bernama Pak Arifin. Pemilik hanya mengecek pabriknya, dia tidak masuk langsung ke dalam proses pembuatannya.

Text Box: Penanggung Jawab/Pemilik Bpk. Arifin    P


Bpk. Ali

Bid. (Pemasaran)

Ada 3 jenis struktur organisasinya yaitu:

1. Sistem Organisasi Garis

2. Sistem Organisasi Fungsional

3. Sistem Organisasi Garis dan Staff

Struktur organisasi PT. Garment Kreasi Indonesia adalah organisasi garis dan staff, dimana dalam bentuk atau struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian tugas. Dibawah ini akan di jelaskan secara garis besar beberapa struktur kegiatan maing-masing bagiab dalam struktur organisasi PT. Garment Kreasi Indonesia sebagai berikut:

a. Dewan Komisaris

Dewan komisaris terdiri dari beberapa orang yang mempunyai wewenang untuk mengawasi pekerjaan direksi.

b. Dewan Direksi

Dewan direksi terdiri dari Direktur Utama dan wakilnya.

c. Sekretaris

Membantu direktur utama dan wakilnya dalam kegiatan sehari-harinya, dalam menyelesaikan segala urusan keluar dan kedalam yang berhubungan dengan perusahaan. Sekretaris tidak berhak untuk memerintah bagian lain.

d. Manajer Pemasaran

Bertanggung jawab terhadap keseluruhan proses pemasaran, yang meliputi rencana penjualan, rencana promosi, rencana biaya serta melakukan pengawasan dalam pemasarannya.

e. Manajer Proyek

Bertanggung jawab dalam memonitor pelaksanaan, baik perencanaan, dan juga mengkoordinasi penanganan bahan baku, juga meliputi menghitung dan rencana biaya produksi, maupun mengontrol mutu kwalitas pekerjaan.

f. Manajer Perencanaan

Bertanggung jawab terhadap keseluruhan perencanaan pembuatan busana pakaian, baik pembuatan motif model dan warna busana pakaian.

g. Akuntan

Memberikan laporan keuangan berupa neraca laporan rugi/laba dan laporan keuangan lainnya. Akuntan bertanggung jawab kepada manajer keuangan dan administrasi umum.

BAB II

ASPEK USAHA PERUSAHAAN

2.1 Kegiatan Usaha Perusahaan

Dalam usaha menjalankan perusahaan pemimpin perusahaan harus menentukan kebijaksanaan yang mendukung beroperasinya perusahaan. Kebijaksanaan tersebut dapat berupa pemilihan saluran distribusi untuk jenis produk yang dihasilkan, pelaksanaan kegiatan promosi, menetukan volume tingkat penjualan yang akan datang proses produk dan lainnya. Usaha roti ini hanya memproduksi 2 jenis yaitu Roti manis dan tawar. Dengan variasi roti yang beraneka macam jenisnya seperti roti coklat, roti keju, roti sari kelapa, roti susu, dan lain sebagainya. Usaha roti ini memproduksi produk yang mempunyai kualitas yang baik, serta disesuaikan dengan selera dan kebutuhan masyarakat. Tiap produk pada umumnya mempunyai banyak macam ukuran dan dikemas dalam betuk yang menonjolkan merk serta keunggulan produknya. Perusahaan juga memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada konsumen, memperbaiki kekurangan produk serta memberikan penggantian bagi produk yang tidak sesuai dengan standar perusahaan.

Untuk menyalurkan dan memasarkan produknya bekerjasama dengan penyalur atau distributor. Saluran Distribusi yang digunakan oleh perusahaan ini yaitu:

a. Saluran Langsung.

Produsen Konsumen akhir

Produk jadi dari perusahaan dikrim ke show room perusahaan. Sampai saat ini, PT. Garment telah memiliki ada beberapa show room, dengan lokasi yang menyebar Jakarta, Sumatera, dan Jawa, sehingga produk yang telah diproduksi dikirim ke show room untuk dijual.

b. Saluran Distribusi Satu Tingkat.

Produsen Pengecer Konsumen

Produk yang telah selesai diproduksi dikirim ke pengecer tersebut merupakan department store, seperti Matahari, Giant, Ramayana, dll.

2.2 Kebijaksanaan Harga

Dalam proses penetapan harga ada beberapa factor yang biasanya mempengaruhi keputusan pimpinan perusahaan yaitu:

a. Permintaan akan produk.

b. Target pasar.

c. Reaksi pesaing.

d. Bagian dari bauran pemasaran lain.

2.3 Kebijaksanaan Promosi

Sebelum melaksanakan kegiatan promosi Usaha Roti O’got mengadakan suatu perencanaan promosi terlebih dahulu, agar hasil yang dicapai adalah sesuai dengan yang diinginkan:

a. Memilh Saluran Komunikasi

Saluran komunikasi yang digunakan perusahaan dalam menyampaikan pesan kepada konsumen adalah saluran komunikasi non-personal yaitu menggunakan media cetak, di majalah, media elektronik, di radio serta media pameran.

b. Menentukan Pameran Promosi

Dalam menentukan bauran promosi, perusahaan harus menetukan bauran promosi yang akan digunakan dlam menyampaikan pesan. Penetuan bauran/cakupan promosi ini disesuaikan dengan jenis produk yang dihasilkan, serta tahap daur hidup produk. Bauran promosi yang digunakan adalah:

1.Advertising ( Periklanan ).

Melalui pamphlet, brosur. Dll.

c. Menyusun Anggaran Promosi

Setelah perusahaan menyeleksi saluran komunikasi, maka perusahaan akan memperkirakan berapa biaya yang diperlukan untuk kegiatan promosi tersebut. Besarnya biaya disesuaikan dengan sumber dana yang tersedia di dalam perusahaan.

d. Mengukur Hasil Promosi

Perusahaan ini tidak mempunyai alat khusus yang disediakan untuk mengukur hasil promosi yang telah dilaksanakan. Perusahaan hanya menilai hasil promosi yang telah dilaksanakan dengan melihat hasil penjualan /tahun.

e. Mengelola dan Mengkoordinasi Proses Komunikasi Pemasaran.

Dalam mengelola dan mengkoordinasi proses komunikasi, perusahaan membentuk satu tim manajemen agar komunikasi pemasaran yang terkoordidir akan lebih konsisten. Dalam bentuk manajemen ini, masing-masing department dipimpin oleh manajer dan masing-masing menajer dipimpin oleh general manajer.

2.3 Proses Produksinya

Usaha ini memproduksi setiap hari 1000 unit setiap harinya. Di bawah ini adalah bahan-bahan baku membuat roti:

1. Tepung terigu 6. Coklat 11. Sari kelapa

2. Tepung meishena 7. Keju

3. Mentega 8. Strobery

4. Telur 9. Nanas

5. Pengembang 10. Srikaya

2.4 Cara Pembuatan Roti O’got

Ada beberapa langkah atau proses dalam pembuatan roti di perusahaan ini, yaitu:

1. Tepung terigu, tepung meishena, mentega, telur, juga pengembang di campur.

2. Setelah itu di aduk-aduk hingga halus di blender.

3. Tepung terigu di campur air secukupnya lalu di aduk dengan rata lalu di campur

Sesuai rasa yang diinginkan lalu sesudah itu di cetak.

2.5 Fasilitas Produksi

Usaha ini membutuhkan berbagai fasilitas untuk menunjang produksi barang, maka tersedia alat-alat,dapur,dan sebagainya. Juga ada mesin oven, dan mesian cetak.

2.6 Cara Pendistribusian atau Pemasarannya

Usaha ini mendistribusikan rotinya dengan cara pemasaran langsung, menjual barang secara terbuka, langsung ke konsumen. Pemasaran langsung adalah suatu system insentif yang menggunakan satu atau lebih media periklanan untuk respon yang terukur dan atau transaksi dislokasi manapun. Pemasaran langsung digunakan oleh produsen, pengecer, perusahaan jasa, pedagang catalog, dan organisasi nirlaba. Pertumbuhannya dipasar konsumen sebagian besar merupakan respon atas “Demassifikasi” pasar, dimana terdapat pelipat gandaan jumlah corak pasar dengan kebutuhan dan presentasi yang sangat cepat dalam pemasaran bisnis ke bisnis.

BAB III

ASPEK KEUANGAN

3.1 Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Sales promotion merupakan salah satu alat promosi yang berguna untuk meningkatkan penjualan perusahaan dalam jangka pendek dengan memberikan insetif. Biasanya kegiatan ini berlangsung bila kegiatan penjualan busana pakaian mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya. Didalam melakukan kegiatan sales promotion ini Usaha Roti O’got menekankan pada :

a. Consumer Production

Adalah promosi penjualan yang ditujukan atau diarahkan pada konsumen akhir. Melalui promosi ini perusahaan mengusahakan agardaerah penjualan dapat diperluas, selain itu juga bertujuan untuk mendapatkan langganan baru serta memperkenalkan dan memberitahukan kepada konsumen agar tertarik dan berminat membeli produk busana pakaian tersebut. Adapun cara dilakukan Roti O’got dalam melakukan sales promotion antara lain dengan pemberian hadiah untuk jenis roti tertentu, adanya potongan harga pada waktu-waktu tertentu.

b. Sales Force Promotion

Dalam kegiatannya sales force promotion menganut sistem pendekatan yang berorientasi pada pembelian dengan memberikan latihan kepada wiraniaga.

Dalam hal ini para wiraniaga (tenaga penjual) menjelaskan mengenai keuntungan-keuntungan yang diperoleh bila konsumen membeli roti, jadi secara singkat dapat dikatakan bahwa para wiraniaga harus dapat meyakinkan dan membujuk calon konsumen agar mereka memotivasi para wiraniaga maka Usaha ini menjanjikan akan memberikan kompensasi kepada wiraniaga dengan cara memberikan :

1) Gaji Tetap

Yaitu pemberian gaji tetap walaupun tidak ada transaksi penjualan.

2) Komisi

Pemberian Komisi kepada para wiraniaga agar merka dapat lebih giat lagi mendapatkan calon-calon konsumen yang akan membeli roti tersebut.

3) Bonus

Bonus diberikan sebagai tambahan komisi apabila penjualan roti tersebut melampaui atau melebihi target penjualan per tahun.

3.2 Analisa Dampak Promosi Terhadap Tingkat Penjualan

Perusahan-perusahaan dalam menjalankan kegiatan promosinya umumnya mempunyai tujuan untuk meningkatkan hasil penjualan. Demikian pula yang dilaksanakan oleh Perusahaan Roti ini dalam melakukan kegiatan promosinya adalah untuk mencapai tujuan tersebut. Namun dalam prakteknya peningkatan penjualan tersebut belum tentu akibatnya langsung dari kegiatan promosi terhadap hasil penjualan, namun tergantung bagaimana pelaksanaan kegiatan promosi tersebut.

Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh biaya proromosi terhadap penjualan produk-produk yang dipasarkan adalah dengan menghitung koefisien korelasi yang rumusnya sebagai berikut :

Flowchart: Process: LABA BERSIH = PENDAPATAN – BIAYA-BIAYA Berikut ini bentuk lain dari laporan laba rugi yang dikemukakan oleh Soedijono Reksoprajitno, analisis laporan keuangan.

Flowchart: Process: LAPORAN LABA RUGI Penjualan Bersih				Rp. XXX Harga Pokok Penjualan			Rp. XXX  ( - ) Laba Kotor					Rp. XXX Biaya Penjualan dan Adm			Rp. XXX  ( - ) Laba Bersih					Rp. XXX


Penjelasan elemen Soedijono Reksoprajitno pada buku Analisis Laporan Keuangan:

1. Penjualan Bersih

Menunjukan besarnya hasil penjualan yang diterima perusahaan dari hasil penjualan barang-barang dagangan atau hasil produksi sendiri.

2. Harga Pokok Penjualan

Menunjukan keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi seperti persediaan awal, pembelian, biaya angkut dikurangi persediaan akhir.

3. Laba Kotor

Menunjukan besarnya hasil pengurangan harga pokok penjualan terhadap nilai penjualan.

4. Biaya Penjualan dan Administrasi

Menunjukan keseluruhan biaya dalam proses penjualan, terdiri dari biaya administrasi, biaya umum lainnya dan biaya penjualan.

5. Laba Bersih

Merupakan hasil pengurangan laba kotor usaha dengan beban/biaya usaha yang ada. Angka laba bersih menunjukan besarnya hasil usaha pokok perusahaan.

Laporan Keuangan Laba/Rugi Perusahaan Roti O’got

Pendapatan dari penjualan

Penjualan (Rp. 760.000 X 26)

Rp 1.200.000

Pembelian (Rp. 485.300 X 26)

Rp 2.000.000

Laba Kotor

Rp 3.200000

Biaya Usaha

Beban serba/serbi

Rp 200.000

Beban Gaji /bulan

Rp 1.200.000

Beban Peralatan

Rp70.000

(Rp 1.470.000)

Total Laba Bersih

Rp 1.730.000

Laporan Arus Kas

Sumber Kas

Rp 15.000.000

Rp 1.200.000

Rp 1.000.000

Rp 10.000.000

Rp 1.300.000

Rp 500.000

Rp 29.000.000

Pengguna Kas

Rp -

Rp 100.000

Rp 100.000

Rp 1.300.000

Rp 1.200.000

Rp 200.000

Rp 3.100.000

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab terdahulu, maka pada bab terakhir ini penulis mencoba menarik beberapa kesimpulan dan saran-saran mengenai Perusahaan roti O’got yang sebagai berikut :

1. Dalam pembuatannya agar lebih efisien bahn baku dan mentah, karena mempegaruhi tingkat harga.

2. Perusahaan roti ini telah baik dalam pemasaran dan juga pendistribusianya.

3. Lebih ditingkatkan lagi kualitas barangnya dan juga di tambah varians roti lagi lebih beraneka macam.

4.2 SARAN

Berdasarkan laporan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dihasilkan, maka saran yang dapat disampaikan bahwa Perusahaan Roti O’got harus lebih bisa meningkatkan serta menciptakan inovasi baru dalam setiap produknya untuk lebih meningkatkan pendapatan usaha, kemudian menerapkan system atau cara perhitungan yang baik dalam pengelolaan keuangan.